Jumat, 13 Januari 2012

UTILITAS PABRIK

Sebuah pabrik mempunyai dua sistem proses utama, yaitu sistem pereaksian dan sistem proses pemisahan dan pemurnian. Kedua sistem tersebut membutuhkan kondisi operasi pada suhu dan tekanan tertentu. Dalam pabrik, panas biasanya 'disimpan' dalam fluida yang dijaga pada suhu dan tekanan tertentu. Fluida yang paling umum digunakan adalah air panas dan uap air karena alasan biaya yang murah dan memiliki kapasitas panas tinggi. Fluida lain biasanya digunakan untuk kondisi pertukaran panas pada suhu di atas 100oC pada tekanan atmosfer. Air atau uap air bertekanan (dinamakan kukus atau steam) mendapat panas dari ketel uap (boiler). Sistem pemindahan panas bertugas memberikan panas dan menyerap panas.

Misalnya, menyerap panas dari sistem proses yang menghasilkan energi seperti sistem proses yang melibatkan reaksi eksotermis atau menyerap panas agar kondisi sistem di di bawah suhu ruang atau sekitar. Sistem pemroses yang melakukan ini adalah cooling tower.

Cooling tower, boiler, dan tungku pembakaran merupakan sistem pemroses untuk sistem penyedia panas dan sistem pembuang panas. Kedua sistem proses ini bersama-sama dengan sistem penyedia udara bertekanan, sistem penyedia listrik dan air bersih untuk kebutuhan produksi merupakan sistem penunjang berlangsungnya sistem proses utama yang dinamakan sistem utilitas.

Kebutuhan sistem utilitas dan kinerjanya tergantung pada seberapa baik sistem utilitas mampu melayani kebutuhan sistem proses utama dan tergantung efisiensi penggunaan bahan baku dan bahan bakar. Proses kimia sangat membutuhkan kelengkapan laboratorium kimia untuk pengontrolan kualitas bahan baku dan produk.